Salah satu komponen pendukung proses bisnis di Universitas Islam Indonesia (UII) adalah tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan berperan di bidang administrasi pendidikan, pengelolaan keuangan, pengelolaan laboratorium, pengelolaan perpustakaan, teknologi informasi, dan penunjang lainnya. Tenaga kependidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kapasitas kompetensi, memiliki etos kerja tinggi, mengikuti perkembangan kemajuan teknologi, serta mampu memberikan produktivitas kerja yang semakin baik.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan tersebut, UII mengadakan pelatihan bagi tenaga kependidikan di lingkungan Rektorat sehingga etos kerja dan produktivitas kerja kedepan dapat lebih baik dalam mendukung proses bisnis di UII. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 3 (tiga) Batch) tanggal 20, 21 dan 23 Desember 2022 bertempat di Hotel Alana Yogyakarta. Pelatihan tersebut diikuti oleh 163 peserta yang dibagi menjadi 3 (tiga) batch, yang terdiri dari driver, Rumah tangga, bagian umum, kesekretariatan dan juga keuangan.
Dengan pelatihan ini diharapkan “mampu memberikan pemahaman mengenai pentingnya memiliki etos kerja tinggi dan menerapkan etos kerja, serta strategi untuk meningkatkan etos kerja kemudian produktivitas kerja menjadi meningkat, dan juga setiap tenaga kependidikan mampu mengatur diri dalam rangka meningkatkan etos kerja, karena pekerjaan yang dilakukan di UII sebagai salah satu bentuk ibadah sehingga nilai-nilai luhur dalam bekerja harus diterapkan”. Demikian pesan yang disampaikan oleh Direktur Sumber Daya Manusia/sekolah Kepemimpinan Ibu Ike Agustina, S.Psi., M. Psi., Psi. dalam sambutan dan pengarahannya
Pemateri dalam pelaksanaan tersebut diisi oleh Dr. Gina Rahmalia Ginandjar, beliau adalah Trainer Madya Pusdiklat Ir. H. Djuanda PT. Kereta Api Indonesia Bandung. Materi yang disampaikan dengan sangat menarik dan aktraktif diselinggi dengan permainan yang membuat pelatihan tidak monoton membangun pola pikir, mindset, paradigma dan juga kunci menciptakan kesuksesan etos dan produktivitas meningkat.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/0U7A8357-scaled.jpg17072560PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2023-01-03 10:41:582023-03-27 10:53:00Pelatihan Etos Kerja dan Produktivitas Kerja
Universitas Islam Indonesia (UII) mensyukuri nikmat dengan bertambahnya 18 dosen bergelar doktor di tahun 2022. Penambahan dosen berkualifikasi pendidikan doktor tersebut merupakan wujud komitmen UII untuk terus meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan standar akademik di lingkungan kampus. Acara Penyambutan Doktor Baru UII tersebut berlangsung di Gedung Kuliah Umum dr. Sardjito, Kampus Pusat UII pada Kamis (29/12). Turut hadir Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (YBW UII), Drs. Suwarsono Muhammad, M.A serta jajaran dekan dan dosen UII.
Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam press releasenya menyampaikan pada tahun 2022 ini doktor UII yang lulus paling banyak berasal dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) yaitu sebanyak 5 orang. Lalu disusul dengan Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) masing-masing sebanyak 3 orang. Kemudian dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI) masing-masing 1 orang.
Sementara itu, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid menerangkan saat ini cacah dosen UII yang menyelesaikan doktor terus bertambah, “Dengan memasukkan 18 doktor baru yang hari ini kita sambut, saat ini sebanyak 31,95% atau 248 dari 776 dosen UII telah berpendidikan doktor. Presentase ini jauh dari rata-rata nasional yang baru mencapai 13.98%”.
Ia menambahkan turut bersyukur karena di akhir 2022 ini sebanyak 166 dosen UII sedang menempuh program doktor baik di UII, universitas dalam negeri maupun luas negeri. Adapun negara studi doktor terbaru yaitu dari Indonesia 11 orang, Jepang 6 orang dan Inggris 1 orang.
Ucapan syukur juga disampaikan oleh Ketua Umum PYBW UII, Suwarsono Muhammad, “Alhamdulillah hari ini kita menyambut 18 doktor baru di UII. Dengan segala jerih payahnya saya kira ini adalah peristiwa yang harus kita syukuri. Saya ucapkan selamat,”.
Ia juga memberi pesan ketika kita ada di tempat yang tinggi, maka pasti tanggung jawabnya lebih besar. Oleh karena itu beban seperti ini harus dinikmati dan disyukuri agar tidak terbawa arus kegelapan. Terakhir ia berpesan untuk optimis karena optimis lebih baik dari pesimis.
Terakhir, Any Juliani, S.T., M.Sc., (Res.Eng.)., Ph.D. sebagai wakil lulusan doktor 2022 mengucapkan syukur kepada Allah Swt. karena telah menyelesaikan proses pendidikan di level tertinggi yaitu S3. Ia juga menjelaskan proses pendidikan doktor adalah jalan panjang dan berliku, “Tidak hanya dimulai dari terdaftar sebagai mahasiswa S3, tapi jauh sebelum itu. Menentukan topik, mencari supervisor melalui berbagai proses ujian masuk, mencari beasiswa, bahkan bisa lebih awal lagi dengan misalnya membangun track record penelitian yang baik atau membangun jejaring,” terangnya.
Ia juga menyampaikan sebagai perwakilan dari lulusan doktor 2022, mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar UII, pimpinan, serta jajaran dosen dan tenaga kependidikan atas dukungannya dalam berbagai aspek.
“Perjalanan studi mungkin sudah berakhir, tapi perjuangan belum selesai. Ilmu yang kami dapatkan adalah amanah yang harus ditunaikan, diamalkan, diajarkan. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi institusi, masyarakat serta menjadi sarana kami makin mendekat kepada Allah SW,” pungkas Any.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-12-30-at-16.50.59.jpeg8531280PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-12-30 16:56:292023-03-27 10:53:32UII Sambut 18 Doktor Baru UII di Tahun 2022
Indonesia Higher Education Leader (iHiLead) merupakan program hibah internasional dari Erasmus+ Uni Eropa. Program iHiLead di Indonesia dikelola oleh tujuh kampus, yaitu Universitas Islam Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Semarang, President University, Universitas Brawijaya, dan STIE Malangkucecwara. Tujuh kampus yang terhimpun dalam konsorsium nasional sejak awal 2021 telah merumuskan dan melaksanakan Pilot program iHiLead dengan bentuk pelatihan kepemimpinan bagi pimpinan di tujuh perguruan tinggi anggota konsorsium di Indonesia. Pelatihan ini diikuti oleh 14 orang peserta dan telah dilaksanakan di kampus-kampus, baik di dalam maupun luar negeri, seperti di University of Granada, Spanyol.
Peserta Piloting iHiLead dibagi menjadi empat kelompok, dan setiap kelompok diberi tugas untuk merencanakan dan melaksanakan sebuah project perubahan. Salah satu grup yang terdiri dari Dr. Desi Harneti Putri Huspa (Universitas Padjadjaran), dr. Rr. Sri Ratna Rahayu, M. Kes., Ph.D. (Universitas Negeri Semarang), Dr. Farid Setiawan, M.Pd.I. (Universitas Ahmad Dahlan) dan Pangesti Rahman, S.E. (Universitas Islam Indonesia) menggagas suatu program yang diberi tajuk Professional Lecturer Goes to Industry. Program ini digagas untuk menjawab permasalahan yang diangkat dari salah satu universitas anggota konsorsium. Permasalahan dianalisis berdasarkan fakta begitu banyak mahasiswa pasca magang di dunia industri belum dapat terserap secara maksimal. Fenomena ini terjadi pula pada banyak perguruan tinggi di Indonesia. Rendahnya daya serap lulusan program sarjana di industri, menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran di Indonesia hingga mencapai 6,97 % pada Februari 2021 (sumber : Biro Pusat Statistik). Tentu banyak faktor yang memicu kondisi tersebut, salah satunya adalah kompetensi dosen dalam melaksanakan proses pendidikan yang masih terdapat gap yang cukup besar dengan kebutuhan industri.
Program Professional Lecturer Goes to Industry ini merupakan pengembangan dari Program Dosen Magang di Industri dari Direktorat Sumber Daya Kemendikbud. Program ini didesain dalam bentuk pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian) di industri. Melalui program ini, dosen diberikan kesempatan melihat dan terlibat langsung pada dunia industri dan dunia kerja sehingga dapat berdampak pada proses pembelajaran di kelas. Selain itu, dosen juga dapat mengajukan program hibah penelitian dan pengabdian yang disediakan oleh kampus. Hibah tersebut harus berkolaborasi dengan mitra dari dunia industri atau dunia kerja. Semua itu dirancang untuk membangun link and match antara perguruan tinggi dengan dunia industri, tutur Desi sebagai Project Leader.
Desi dan tiga orang trainee anggota kelompoknya telah merancang buku panduan program Professional Lecturer Goes to Industry. Buku tersebut sedang diujicobakan di salah satu Perguruan Tinggi anggota konsorsium nasional. Uji coba ini, di satu sisi, dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan yang konstruktif dari masyarakat akademik, sehingga buku panduan yang telah dirancang benar-benar dapat diterapkan dengan baik. Di sisi lain, ujicoba juga dimaksudkan untuk membangun ekosistem baru di lingkungan dosen agar menjalin relasi dengan dunia industri.
Dalam rangka menyempurnakan Buku Pedoman Program Professional Lecturer Goes to Industry, Desi dan kawan kawan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk Program Professional Lecturer Goes to Industry : MBKM Based – Lecturer Competency Development, dengan mengundang para koordinator iHiLead di setiap Perguruan Tinggi anggota konsorsium nasional, untuk menerima masukan dan pendapat. FGD dilaksanakan secara daring pada Hari Jum’at, 9 Desember 2022 yang lalu, dan dihadiri oleh Dr.Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI. (UII), Prof. apt. Melisa Intan Barliana, Ph.D. (Unpad), Dorojatun Prihandono, S.E., M.M., Ph.D. (UNNES) Afit Istiandaru, S.Pd., M.Pd. (UAD), Prof. Devanto Shasta Pratomo, S.E., M.Si., Ph.D. (UB), Andi Ina Yustina, M.Sc., CMA (President Univesity), Ir. Dwi Nita Aryami, M.M., Ph.D. (STIE Malangkucecwara).
“Buku pedoman sebaiknya dapat berfungsi sebagai pedoman bagi semua stakeholder yang terlibat, seperti industri, universitas, fakultas, program studi, dosen universitas, praktisi kolaborator, dan mahasiswa’, demikian saran dari Dr. Ilya Mahardika membuka sesi diskusi. Keuntungan bagi setiap stakeholder juga harus dimunculkan pada buku pedoman. Apa keuntungan bagi perguruan tinggi, industri, dosen, dan mahasiswa, demikian saran dari banyak peserta diskusi. Tentunya harus diperhitungkan pula anggaran yang diperlukan. Kebijakan pada level Perguruan Tinggi sangat diperlukan untuk menjamin keberjalanan dari program ini. Masih banyak lagi saran dan masukan menghangatkan suasana diskusi. Diskusi ditutup dengan penyampaian rencana tindak lanjut bagi penyelenggara untuk perbaikan buku panduan. Besar harapan dari para peserta diskusi agar perencanan program Professional Lecturer Goes to Industry dapat terus dimatangkan agar dapat dilaksanakan di perguruan tinggi di Indonesia.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/ihilead-new.png6861030PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-12-12 11:02:202023-03-27 10:53:41Tingkatkan Kompetensi Dosen, Peserta The Pilot Ihilead Erasmus+Ihilead Program Rancang Program Professional Lecturer Goes To Industry
Direktorat Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan menyelenggarakan kegiatan induksi dengan melibatkan ketua jurusan dan sekretaris jurusan di lingkungan Universitas Islam Indonesia selama dua hari dimulai pada hari Selasa, 29 November hingga Rabu, 30 November 2022 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Acara yang dikemas dalam bentuk workshop ini diawali dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII dilanjutkan pemaparan para Narasumber.
Dalam sambutan Rektor UII yang diwakil oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si menyampaikan: “Struktur jurusan di lingkungan UII dibentuk berdasarkan hasil evaluasi 4 tahun yang lalu, dimulai sejak tahun 2018 atau masa kepemimpinan Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc. oleh karenanya perlu adanya penyusuaian tugas dan wewenang di fakultas”. Jaka Nugraha menambahkan kegiatan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan sinergi bersama agar memperjelas tugas dan wewenang pimpinan jurusan sebagaimana tertuang pada Peraturan Nomor 10 Tahun 2018 tentang tugas dan wewenang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan.
Pada sesi pertama disampaikan Materi terkait dengan penyelenggaraan karyasiswa bagi dosen di lingkungan Universitas Islam Indonesia dengan pemateri Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. selaku Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan, untuk Materi 2 terkait penyusunan SKP dan PPKP disampaikan oleh Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T selaku Direktur Pendayagunaan Sumber Daya UII. Dalam kegiatan tersebut Tim HCM (Human Capital Management) UII didaulat untuk mendemokan beberapa Sistem layanan Kepegawaian UII yang baru yaitu UIIKaryasiswa untuk menu Matrik Karyasiswa dan UIIKinerja untuk menu Sasaran Kerja Pegawai.
Pada sesi setelah makan siang peserta diberikan tambahan pengetahhuan mengenai Alur Pengajuan Jabatan Akademik, materi ini disampaikan oleh Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII. Selanjutnya untuk memberikan wawasan dan mengenai tata cara pengangkatan, pemberhentian dan penjelasan mengenai hak serta kewajiban dosen bagi DTPK, NIDK dan Dosen Asing, Dr. Zaenal Arifin, M.Si. yang merupakan pemegang amanah Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier UII memberikan berbagai informasi mengenai hal tersebut.
Kegiatan induksi pada hari kedua dimulai dengan pemaparan materi yang berkaitan dengan dilanjutkan dengan proses pengajuan sertifikasi dosen dan juga pelaporan Beban Kinerja Dosen oleh Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. dan dilanjutkan dengan Focus Group discussion yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII. Pada FGD hari kedua ini lebih difokuskan pada permasalahan karyasiswa, hal-hal yang mempengaruhi kegagalan dan solusi yang ditawarkan oleh ketua/sekretaris jurusan yang tergabung dalam beberapa kelompok. Dengan adanya kegiatan induksi selama 2 hari ini diharapkan para pemangku kepentingan baik di lingkungan universitas maupun fakultas dapat bersama-sama mengawal aturan yang berlaku di Universitas Islam Indonesia sehingga mampu mensinergikan berbagai pengelolaan sumber daya di lingkungan Universitas Islam Indonesia.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/Induksi-2.jpg425567PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-12-07 19:57:132023-03-27 10:54:30Sinergi Bersama Jurusan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Lingkungan Universitas Islam Indonesia
Raut wajah bahagia terpancar dari wajah Prof. Dr. Ir. Sugini, M.T. Pada Selasa (15/11), ia secara resmi menyandang gelar Guru Besar Bidang Ilmu Studio Perancangan Arsitektur. Hal itu ditandai dengan acara Serah Terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Universitas Islam Indonesia (UII). Dengan raihan ini, Prof. Sugini menjadi Guru Besar perempuan pertama yang dimiliki oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan ke-4 oleh UII. Ia juga tercatat sebagai Guru Besar ke-2 di Jurusan Arsitektur, Ke-6 di FTSP serta ke-28 di UII.
Keberhasilan UII untuk terus menambah jumlah guru besar tidak terlepas dari upaya Universitas Islam Indonesia melalui Program Percepatan Guru Besar yang dimulai sejak tahun 2019. Sebagaimana disampaikan Direktur DSDM UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam rilisnya pada Selasa (15/11). Menurutnya, program tersebut telah terbukti mampu mempercepat pencapaian gelar tertinggi bagi dosen di lingkungan UII.
Ia menambahkan bahwa Prof. Sugini adalah guru besar keenam yang lahir dari Program Percepatan Guru Besar UII. “Keberhasilan yang saat ini diraih oleh Prof. Sugini diharapkan mampu memberikan daya dorong bagi 8 dosen lain yang sedang mengikuti program percepatan profesor yang usulannya telah diproses baik di fakultas/universitas/LLDikti”, katanya.
Sementara itu, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., juga turut memberikan sambutannya dan mengucapkan rasa syukur atas pencapaian UII. Ia menceritakan sedikit cuplikan dalam film pahlawan super Spiderman, yang mengatakan With Great Power Comes Great Responsibility, artinya kuasa yang besar akan memiliki tanggung jawab yang besar.
“Adagium ini tampaknya relevan untuk kita renungkan di momen yang membahagiakan ini. Jabatan profesor merupakan kuasa akademik besar, kehadirannya juga diiringi dengan tanggung jawab besar. Pesan ini insyaallah valid untuk semua profesor, termasuk saya sendiri dan bahkan semua dosen.” tuturnya.
Prof. Fathul juga menyinggung peran Guru Besar sebagai intelektual publik. Menurutnya, peran tersebut sangat penting untuk membendung derasnya paham neoliberalisme yang kini kian menggerogoti idealisme perguruan tinggi.
Dilanjutkan oleh Kepala LLDikti Wilayah V DIY Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., yang memberikan sambutannya berupa ucapan selamat dan bangga kepada UII. “Tentu saja ini adalah prestasi yang membanggakan dan kami turut bangga dan selamat kepada UII yang sudah mendapatkan Guru Besar menjadi 28 orang.” ucapnya.
Beberapa prestasi membanggakan telah dicatatkan Prof. Dr. Sugini selama karier akademiknya. Di antaranya yakni mendapatkan sertifikat paten sederhana dari Kemenkumham RI dengan judul Rangkaian Panel Getar Untuk Isolasi Udara dengan nomor paten IDS00000306 pada tahun 2020. Saat ini alat tersebut digunakan sebagai pengendalian akustik ruang, teknologi penyerap suara untuk isolasi kebisingan dan pengendalian dengung serta gaung dan telah diuji coba di Masjid Ulil Albab UII.
Di samping itu, ia juga kerap berpartisipasi salah satunya dalam perumusan kebijakan publik/rekayasa sosial sebagai wakil UII ke DPR dalam Tim Penyusun Masukan terhadap Rancangan Undang-undang Tentang Pendidikan Tinggi.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/11/0U7A0040.jpg7501124PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-11-16 08:33:032023-03-27 10:54:35Prof. Dr. Sugini, Guru Besar Bidang Ilmu Studio Perancangan Arsitektur UII
Salah satu komponen pendukung proses bisnis di Universitas Islam Indonesia (UII) adalah satuan pengamanan (satpam). Sebagai garda depan dari UII, satpam dituntut untuk memiliki perilaku kerja dengan etos kerja yang tinggi dan kemampuan yang baik untuk melayani setiap stakeholder.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Satuan Pengamanan (Satpam) di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Direktorat Sumber Daya Manusia menyelenggarakan pelatihan kepada seluruh personil satpam yang berjumlah 147 orang dibagi menjadi 3 batch.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi Satpam dan mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dan dilaksankan pada tanggal 24-26 Oktober 2022, bertempat di Hotel Manohara Yogyakarta dengan narasumber dalam kegiatan ini adalah Erik Hadi Saputra, S.T., M.Eng. beliau merupakan motivator nasional dan juga Dosen di AMIKOM Yogyakarta.
Direktur Sumber Daya Manusia Ibu Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kompetensi Satpam.
“Kinerja satpam menjadi trending topik dalam rakorja pimpinan, hal itu menjadi sangat penting dan mendesak untuk segera diperbaiki dan ditingkatkan, poin terkait etos kerja dan pelayanan yang banyak disorot, untuk perbaikan maka pelatihan ini menjadi sangat mendesak untuk dilakukan, adalah terkait kedisiplinan, momentum untuk patuh dan disiplin terhadap jam kerja dan melayani setiap stakeholder dengan sepenuh hati. Wajah pertama yang dilihat ketika ada orang yang datang ke UII, ya satpam UII. Jadi pelayanan yang ramah adalah suatu keharusan.” ungkapnya.
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mensyukuri nikmat yang dipetik dari konsistensi meningkatkan kualitas sivitas akademika. Melalui Program Percepatan Profesor yang digagas Direktorat Sumber Daya Manusia (DSDM), UII menambah Guru Besar di Bidang Teknik Lingkungan. Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. menjadi Guru Besar baru di lingkungan UII yang ditandai dengan Serah Terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor di Gedung Kuliah Umum Prof. dr. Sardjito pada Selasa (11/10). Dengan prestasi ini, Widodo Brontowiyono menjadi Guru Besar ke-1 di Jurusan Teknik Lingkungan, ke-5 di FTSP, dan ke-27 di UII.
Surat keputusan dibacakan langsung oleh Penyelia Sumber Daya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY, Rahman Hakim, S.E di hadapan hadirin. Beberapa tamu undangan yang menyaksikan momen penuh syukur ini di antaranya, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala LLDikti Wilayah V DIY, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., dan Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A.
Pada kesempatannya, Direktur DSDM UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog berharap raihan Guru Besar Widodo Brontowiyono mampu mendorong enam dosen lain yang sedang mengikuti program percepatan profesor di UII. Menurutnya, tujuan program ini adalah untuk membantu para peserta dalam menghasilkan luaran karya ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai syarat pengajuan jabatan akademik profesor. Skema yang ditawarkan dalam program percepatan ini antara lain skema penelitian kolaboratif dan skema coaching clinic
“UII terus berkhidmat agar dapat selalu adaptif dalam menghadapi perubahan tanpa harus kehilangan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satunya adalah dengan menyiapkan dosen-dosen yang kompeten dan memiliki kualitas unggul untuk berkontribusi menghasilkan generasi penerus masa depan yang berilmu dan berkarakter”, ujarnya.
Sementara itu, Prof. Fathul Wahid menyebut, “Saat ini alhamdulillah proporsi dosen di UII yang menjadi profesor 3,4% yaitu 27 dari 790 Dosen atau jika cacah profesor di LLDikti Wilayah V 139 orang. Maka UII menjadi rumah bagi 19,4% diantaranya, masih belum tinggi tapi insyaallah sudah lumayan dan harus disyukuri bersama.”
Senada Ketua Umum PYBW UII, Suwarsono Muhammad turut memberikan ucapan selamat kepada Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. “Alhamdulillah selamat Pak Widodo jadi Guru Besar, maturnuwun kepada Pak Aris Junaidi dan jajarannya LLDikti Wilayah V yang telah membantu proses ini berjalan lancar.”, Katanya.
Terakhir, Kepala LLDikti Wilayah V DIY Prof. drh. Aris Junaidi selain mengucapkan selamat atas juga menilai keberadaan 27 Guru Besar di UII merupakan capaian yang luar biasa dan diharapkannya akan terus bertambah. Ia berpendapat bahwa Ilmu Teknik Lingkungan sangat dibutuhkan, sehingga karya serta publikasi Dr.-Ing Widodo tentu masih terus ditunggu.
Dr.-Ing Widodo sendiri cukup aktif dalam menulis buku dan hampir selalu terbit setiap tahun. Tidak hanya itu, beliau juga memiliki sejumlah karya ilmiah yang berhasil dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Dengan diperolehnya gelar jabatan akademik tertinggi oleh Guru Besar Ke-1 Teknik Lingkungan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. ini tentunya memberikan dampak positif bagi UII dan Jurusan Teknik Lingkungan sendiri, serta diharapkan dapat meningkatnya motivasi dosen-dosen muda khususnya di Jurusan Teknik Lingkungan.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/10/0U7A3643.jpg15002250PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-10-12 15:15:582023-03-27 10:56:30UII Tambah Guru Besar di Bidang Teknik Lingkungan
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/10/Prof.-Riyanto_20221004100708.jpg334500PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2022-10-04 10:46:482023-03-27 10:56:53Prof. Riyanto, Ph.D. Menerima Sertifikat Nominasi Anugerah Dosen sebagai Academic Leader Tingkat LLDikti Wilayah V
Penyebab umum dalam kegagalan menghadapi wawancara kerja dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya, kurang percaya diri, kurang santun, kurang memaham etika, keterampilan komunikasi yang kurang mendukung, penampilan yang tidak menyakinkan, pemahaman diri yang kurang memadai atau wawasan terbatas terkait perusahaan dan pekerjaan yang di tuju.
Melengkapi diri dengan beragam keahlian, dengan berpikir kritis untuk menemukan dan menyelaraskan antara passion, pendidikan dan keahlian yang sudah dimiliki saat ini. melakukan analisis untuk memetakan potensi dan keahlian diri yang belum optimal, lalu melakukan upaya keras untuk mengembangkanya, belajar menangkap pola dari apa yang sudah dikerjakan saat ini untuk menemukan kekurangan-kekurangan dari apa yang ada. Perbaikan selalu berisi trial and error, jangan menyerah. Terimalah tantangan baru, jangan menghindarinya.
https://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/UII_A001-scaled.jpg17072560PUTUT SUTARWANhttps://hrd.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/DSDM-1030x330.pngPUTUT SUTARWAN2020-01-11 00:21:262023-04-13 14:23:41Berani Untuk Tampil Beda
Pelatihan dan Outbond SDM UII, Layanan Prima Berbasis Pola Pikir Sinergis. Hotel Alana Solo yang diikuti oleh seluruh pengelola kepegawaian di lingkungan UII.