Direktorat Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan menyelenggarakan kegiatan induksi dengan melibatkan ketua jurusan dan sekretaris jurusan di lingkungan Universitas Islam Indonesia selama dua hari dimulai pada hari Selasa, 29 November hingga Rabu, 30 November 2022 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Acara yang dikemas dalam bentuk workshop ini diawali dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII dilanjutkan pemaparan para Narasumber.

Dalam sambutan Rektor UII yang diwakil oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si menyampaikan: “Struktur jurusan di lingkungan UII dibentuk berdasarkan hasil evaluasi 4 tahun yang lalu, dimulai sejak tahun 2018 atau masa kepemimpinan Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc. oleh karenanya perlu adanya penyusuaian tugas dan wewenang di fakultas”. Jaka Nugraha menambahkan kegiatan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan sinergi bersama agar memperjelas tugas dan wewenang pimpinan jurusan sebagaimana tertuang pada Peraturan Nomor 10 Tahun 2018 tentang tugas dan wewenang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan.

Pada sesi pertama disampaikan Materi terkait dengan penyelenggaraan karyasiswa bagi dosen di lingkungan Universitas Islam Indonesia dengan pemateri Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. selaku Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan, untuk Materi 2 terkait penyusunan SKP dan PPKP disampaikan oleh Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T selaku Direktur Pendayagunaan Sumber Daya UII. Dalam kegiatan tersebut Tim HCM (Human Capital Management) UII didaulat untuk mendemokan beberapa Sistem layanan Kepegawaian UII yang baru yaitu UIIKaryasiswa untuk menu Matrik Karyasiswa dan UIIKinerja untuk menu Sasaran Kerja Pegawai.

Pada sesi setelah makan siang peserta diberikan tambahan pengetahhuan mengenai Alur Pengajuan Jabatan Akademik, materi ini disampaikan oleh Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII. Selanjutnya untuk memberikan wawasan dan mengenai tata cara pengangkatan, pemberhentian dan penjelasan mengenai hak serta kewajiban dosen bagi DTPK, NIDK dan Dosen Asing, Dr. Zaenal Arifin, M.Si. yang merupakan pemegang amanah Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier UII memberikan berbagai informasi mengenai hal tersebut.

Kegiatan induksi pada hari kedua dimulai dengan pemaparan materi yang berkaitan dengan dilanjutkan dengan proses pengajuan sertifikasi dosen dan juga pelaporan Beban Kinerja Dosen oleh Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. dan dilanjutkan dengan Focus Group discussion yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII. Pada FGD hari kedua ini lebih difokuskan pada permasalahan karyasiswa, hal-hal yang mempengaruhi kegagalan dan solusi yang ditawarkan oleh ketua/sekretaris jurusan yang tergabung dalam beberapa kelompok. Dengan adanya kegiatan induksi selama 2 hari ini diharapkan para pemangku kepentingan baik di lingkungan universitas maupun fakultas dapat bersama-sama mengawal aturan yang berlaku di Universitas Islam Indonesia sehingga mampu mensinergikan berbagai pengelolaan sumber daya di lingkungan Universitas Islam Indonesia.

 

Raut wajah bahagia terpancar dari wajah Prof. Dr. Ir. Sugini, M.T. Pada Selasa (15/11), ia secara resmi menyandang gelar Guru Besar Bidang Ilmu Studio Perancangan Arsitektur. Hal itu ditandai dengan acara Serah Terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Universitas Islam Indonesia (UII). Dengan raihan ini, Prof. Sugini menjadi Guru Besar perempuan pertama yang dimiliki oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan ke-4 oleh UII. Ia juga tercatat sebagai Guru Besar ke-2 di Jurusan Arsitektur, Ke-6 di FTSP serta ke-28 di UII.

Keberhasilan UII untuk terus menambah jumlah guru besar tidak terlepas dari upaya Universitas Islam Indonesia melalui Program Percepatan Guru Besar yang dimulai sejak tahun 2019. Sebagaimana disampaikan Direktur DSDM UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam rilisnya pada Selasa (15/11). Menurutnya, program tersebut telah terbukti mampu mempercepat pencapaian gelar tertinggi bagi dosen di lingkungan UII.

Ia menambahkan bahwa Prof. Sugini adalah guru besar keenam yang lahir dari Program Percepatan Guru Besar UII. “Keberhasilan yang saat ini diraih oleh Prof. Sugini diharapkan mampu memberikan daya dorong bagi 8 dosen lain yang sedang mengikuti program percepatan profesor yang usulannya telah diproses baik di fakultas/universitas/LLDikti”, katanya.

Sementara itu, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., juga turut memberikan sambutannya dan mengucapkan rasa syukur atas pencapaian UII. Ia menceritakan sedikit cuplikan dalam film pahlawan super Spiderman, yang mengatakan With Great Power Comes Great Responsibility, artinya kuasa yang besar akan memiliki tanggung jawab yang besar.

“Adagium ini tampaknya relevan untuk kita renungkan di momen yang membahagiakan ini. Jabatan profesor merupakan kuasa akademik besar, kehadirannya juga diiringi dengan tanggung jawab besar. Pesan ini insyaallah valid untuk semua profesor, termasuk saya sendiri dan bahkan semua dosen.” tuturnya.

 

Prof. Fathul juga menyinggung peran Guru Besar sebagai intelektual publik. Menurutnya, peran tersebut sangat penting untuk membendung derasnya paham neoliberalisme yang kini kian menggerogoti idealisme perguruan tinggi.

Dilanjutkan oleh Kepala LLDikti Wilayah V DIY Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., yang memberikan sambutannya berupa ucapan selamat dan bangga kepada UII. “Tentu saja ini adalah prestasi yang membanggakan dan kami turut bangga dan selamat kepada UII yang sudah mendapatkan Guru Besar menjadi 28 orang.” ucapnya.

Beberapa prestasi  membanggakan telah dicatatkan Prof. Dr. Sugini selama karier akademiknya. Di antaranya yakni mendapatkan sertifikat paten sederhana dari Kemenkumham RI dengan judul Rangkaian Panel Getar Untuk Isolasi Udara dengan nomor paten IDS00000306 pada tahun 2020. Saat ini alat tersebut digunakan sebagai pengendalian akustik ruang, teknologi penyerap suara untuk isolasi kebisingan dan pengendalian dengung serta gaung dan telah diuji coba di Masjid Ulil Albab UII.

Di samping itu, ia juga kerap berpartisipasi salah satunya dalam perumusan kebijakan publik/rekayasa sosial sebagai wakil UII ke DPR dalam Tim Penyusun Masukan terhadap Rancangan Undang-undang Tentang Pendidikan Tinggi.

Salah satu komponen pendukung proses bisnis di Universitas Islam Indonesia (UII) adalah satuan pengamanan (satpam). Sebagai garda depan dari UII, satpam dituntut untuk memiliki perilaku kerja dengan etos kerja yang tinggi dan kemampuan yang baik untuk melayani setiap stakeholder.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi  sumber daya manusia Satuan Pengamanan (Satpam) di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Direktorat Sumber Daya Manusia menyelenggarakan pelatihan kepada seluruh personil satpam yang berjumlah 147 orang dibagi menjadi 3 batch.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi Satpam dan mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dan dilaksankan pada tanggal 24-26 Oktober 2022, bertempat di Hotel Manohara Yogyakarta  dengan narasumber dalam kegiatan ini adalah Erik Hadi Saputra, S.T., M.Eng. beliau merupakan motivator nasional dan juga Dosen di AMIKOM Yogyakarta.

Direktur Sumber Daya Manusia Ibu Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi. menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kompetensi Satpam.

“Kinerja satpam menjadi trending topik dalam rakorja pimpinan, hal itu menjadi sangat penting dan mendesak untuk segera diperbaiki dan ditingkatkan, poin terkait etos kerja dan pelayanan yang banyak disorot, untuk perbaikan maka pelatihan ini menjadi sangat mendesak untuk dilakukan, adalah terkait kedisiplinan, momentum untuk patuh dan disiplin terhadap jam kerja dan melayani setiap stakeholder dengan sepenuh hati. Wajah pertama yang dilihat ketika ada orang yang datang ke UII, ya satpam UII. Jadi pelayanan yang ramah adalah suatu keharusan.” ungkapnya.

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mensyukuri nikmat yang dipetik dari konsistensi meningkatkan kualitas sivitas akademika. Melalui Program Percepatan Profesor yang digagas Direktorat Sumber Daya Manusia (DSDM), UII menambah Guru Besar di Bidang Teknik Lingkungan. Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. menjadi Guru Besar baru di lingkungan UII yang ditandai dengan Serah Terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor di Gedung Kuliah Umum Prof. dr. Sardjito pada Selasa (11/10). Dengan prestasi ini, Widodo Brontowiyono menjadi Guru Besar ke-1 di Jurusan Teknik Lingkungan, ke-5 di FTSP, dan ke-27 di UII.

Surat keputusan dibacakan langsung oleh Penyelia Sumber Daya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY, Rahman Hakim, S.E di hadapan hadirin. Beberapa tamu undangan yang menyaksikan momen penuh syukur ini di antaranya, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala LLDikti Wilayah V DIY, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., dan Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A.

Pada kesempatannya, Direktur DSDM UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog berharap raihan Guru Besar Widodo Brontowiyono mampu mendorong enam dosen lain yang sedang mengikuti program percepatan profesor di UII. Menurutnya, tujuan program ini adalah untuk membantu para peserta dalam menghasilkan luaran karya ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai syarat pengajuan jabatan akademik profesor. Skema yang ditawarkan dalam program percepatan ini antara lain skema penelitian kolaboratif dan skema coaching clinic

“UII terus berkhidmat agar dapat selalu adaptif dalam menghadapi perubahan tanpa harus kehilangan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satunya adalah dengan menyiapkan dosen-dosen yang kompeten dan memiliki kualitas unggul untuk berkontribusi menghasilkan generasi penerus masa depan yang berilmu dan berkarakter”, ujarnya.

Sementara itu, Prof. Fathul Wahid menyebut, “Saat ini alhamdulillah proporsi dosen di UII yang menjadi profesor 3,4% yaitu 27 dari 790 Dosen atau jika cacah profesor di LLDikti Wilayah V 139 orang. Maka UII menjadi rumah bagi 19,4% diantaranya, masih belum tinggi tapi insyaallah sudah lumayan dan harus disyukuri bersama.”

Senada Ketua Umum PYBW UII, Suwarsono Muhammad turut memberikan ucapan selamat kepada Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. “Alhamdulillah selamat Pak Widodo jadi Guru Besar, maturnuwun kepada Pak Aris Junaidi dan jajarannya LLDikti Wilayah V yang telah membantu proses ini berjalan lancar.”, Katanya.

Terakhir, Kepala LLDikti Wilayah V DIY Prof. drh. Aris Junaidi selain mengucapkan selamat atas juga menilai keberadaan 27 Guru Besar di UII merupakan capaian yang luar biasa dan diharapkannya akan terus bertambah. Ia berpendapat bahwa Ilmu Teknik Lingkungan sangat dibutuhkan, sehingga karya serta publikasi Dr.-Ing Widodo tentu masih terus ditunggu.

Dr.-Ing Widodo sendiri cukup aktif dalam menulis buku dan hampir selalu terbit setiap tahun. Tidak hanya itu, beliau juga memiliki sejumlah karya ilmiah yang berhasil dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Dengan diperolehnya gelar jabatan akademik tertinggi oleh Guru Besar Ke-1 Teknik Lingkungan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. ini tentunya memberikan dampak positif bagi UII dan Jurusan Teknik Lingkungan sendiri, serta diharapkan dapat meningkatnya motivasi dosen-dosen muda khususnya di Jurusan Teknik Lingkungan.

Penyebab umum dalam kegagalan menghadapi wawancara kerja dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya, kurang percaya diri, kurang santun, kurang memaham etika, keterampilan komunikasi yang kurang mendukung, penampilan yang tidak menyakinkan, pemahaman diri yang kurang memadai atau wawasan terbatas terkait perusahaan dan pekerjaan yang di tuju.

Melengkapi diri dengan beragam keahlian, dengan berpikir kritis untuk menemukan dan menyelaraskan antara passion, pendidikan dan keahlian yang sudah dimiliki saat ini. melakukan analisis untuk memetakan potensi dan keahlian diri yang belum optimal, lalu melakukan upaya keras untuk mengembangkanya, belajar menangkap pola dari apa yang sudah dikerjakan saat ini untuk menemukan kekurangan-kekurangan dari apa yang ada. Perbaikan selalu berisi trial and error, jangan menyerah. Terimalah tantangan baru, jangan menghindarinya.

Pelatihan dan Outbond SDM UII, Layanan Prima Berbasis Pola Pikir Sinergis. Hotel Alana Solo yang diikuti oleh seluruh pengelola kepegawaian di lingkungan UII.

Disampaikan oleh Drs. H. Syafarudin Alwi, M.S., Pengajar Fakultas Ekonomi UII dan Ketua Pengawas Yayasan Badan Wakaf UII dalam Rangka Prajabatan Dosen Tetap Reguler UII Periode Tahun 2018 di Ruang Sidang GKU Lantai 2 UII.

 

Disampaikan oleh Drs. H. Imam Mudjiono, M.Ag., Pengajar Program Studi Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam UII dalam Rangka Prajabatan Dosen Tetap Reguler UII Periode Tahun 2018 di Ruang Sidang GKU Lantai 2 UII.

 

Suasana saat Pembukaan Pelaksanaan Pelatihan Kualitas Layanan “Meningkatkan Mindset Positif, Melayani, dan Perilaku Produktif” yang dihadiri oleh Dr. Zaenal Arifin, M.Si. (Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karir), Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., (Direktur Sumber Daya Manusia), Agus Priyadi, S.Psi., M.Psi. (Pemateri), dan seluruh peserta yang berasal dari tenaga kependidikan tetap UII dari berbagai unit.