Majelis Taklim UII: Benteng Akidah Era Kontemporer
Yogyakarta, 19 Desember 2025 – Unit Rektorat Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Majelis Taklim UII bertajuk “Aqidah dan Pemikiran Kontemporer”. Langkah ini merupakan upaya membentengi integritas spiritual pegawai di tengah derasnya arus ideologi modern. Kegiatan berlangsung khidmat pada Jumat (19/12) di Ruang Sidang Datar Lantai 2, Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. M. Sardjito. Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I. hadir sebagai pemateri utama dalam majelis ilmu ini.
Panitia mengangkat tema tersebut sebagai ruh utama pembekalan civitas akademika. Fenomena pendangkalan akidah menjadi perhatian serius saat ini. Dalam paparannya, pemateri menekankan bahwa akidah bukanlah sekadar keyakinan pasif. Sebaliknya, akidah adalah sebuah blueprint atau panduan komprehensif. Panduan ini berfungsi membangun karakter individu yang tangguh dan masyarakat yang stabil.
Akidah sebagai Cetak Biru Kehidupan
Ustadz Ridwan Hamidi menguraikan pentingnya fondasi iman sebelum menjalankan ritual syariat. Tanpa akar keyakinan yang menghujam kuat, ibadah berisiko menjadi aktivitas mekanis belaka. Bahkan, hal ini bisa memunculkan ‘trauma syariat’ karena kurangnya pemahaman esensial.
“Iman harus menjadi fondasi utama sebelum menjalankan ritual syariat. Tanpa akar keyakinan yang menghujam kuat, ibadah berisiko menjadi mekanis atau bahkan memunculkan ‘trauma syariat’ karena kurangnya pemahaman esensial,” urai Ustadz Ridwan.
Selanjutnya, majelis membahas tantangan paham pluralisme agama dan sinkretisme. Akidah Islamiyah berperan sebagai landasan Al-Iman Al-Jazim, yaitu keimanan yang kokoh dan tak tergoyahkan. Seorang Muslim harus terhindar dari upaya penyamaan semua keyakinan yang merusak integritas iman. Namun, di sisi lain, ia harus tetap mampu berkontribusi positif, jujur, dan adil bagi masyarakat luas.
Membentengi Diri dari Materialisme
Majelis ini juga menyoroti dominasi pola pikir materialisme dan hedonisme. Akidah yang kuat akan menggeser orientasi hidup pegawai. Tujuannya beralih dari sekadar pencapaian materi duniawi menuju pencarian rida Allah SWT. Manifestasi akidah dalam praktik nyata memastikan seseorang tidak menjadi “robot” rutinitas. Keimanan bertindak sebagai jangkar agar individu tidak terombang-ambing gaya hidup.
Upaya internalisasi nilai akidah ini diharapkan dapat terwujud dalam sikap amanah. Seluruh pegawai Unit Rektorat harus memegang teguh integritas dalam menjalankan tanggung jawab profesional. Akidah tidak boleh berhenti sebagai hafalan teoretis, melainkan harus menjadi energi penggerak untuk berkarya dengan penuh keikhlasan.
Baca artikel terkait kami:
- Dukung Kesehatan Mental, UII Rilis Layanan Konseling Pegawai (12 November 2025)
- Webinar Kesehatan Holistik untuk Keseimbangan Fisik dan Mental Tendik (17 Desember 2025)
Ikut kami di media sosial.
![]()



HRDUII - NurSS
HRDUII - Nur SS
HRDUII - Nur SS
HRDUII - Nur SS
HRDUII - Nur SS
HRDUII - Nur SS
hrduii - hfazass
HRDUII 

HRDUII-HafiyyanFS