,

Berkomitmen Menebarkan Pesan Kebaikan, UII Tambah Dua Profesor

Universitas Islam Indonesia (UII) mensyukuri anugerah berupa bertambahnya dua tenaga pendidik dengan jabatan akademik profesor. Kedua tenaga pendidik yang resmi menyandang gelar profesor yakni Dr. Zaenal Arifin, M.Si. yaitu dalam bidang ilmu manajemen keuangan dan Dr.-Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, M.A., IAI. dalam bidang ilmu arsitektur. Keduanya berasal dari fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Dengan ini jumlah profesor UII menjadi 37 orang.

 

Penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas kenaikan jabatan akademik empat profesor berlangsung di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII pada Jum’at (06/10). Acara dihadiri pimpinan universitas, fakultas, hingga perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Yogyakarta.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas raihan ini. “Ini merupakan proporsi dosen dengan jabatan akademik yang sekarang sudah mencapai 4,6%, 3/7 dari 800 orang,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini UII mempunyai 258 dosen berpendidikan doktor, 66 orang di antaranya sudah menduduki jabatan akademik lektor kepala, 115 orang menduduki jabatan akademik lektor. Selanjutnya, ia juga turut mendoakan agar di masa yang mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi akan semakin banyak profesor yang lahir dari rahim UII.

Pada sesinya, Prof. Fathul Wahid kembali menekankan pentingnya refleksi lanjutan terutama bagi profesor baru dalam memahami dan mengatasi kritik terhadap dampak riset di perguruan tinggi. Penekanan diberikan pada pengaruh konseptualisasi terhadap berbagai aspek, termasuk kebijakan, filosofi dasar, hasil yang dibayangkan, dan kontekstualisasi hasil.

“Ketika dampak riset di konseptualisasi sebatas sebagai komersialisasi, maka semua aktivitas akan menghasilkan produk komersial dipastikan sebagai riset yang berdampak,” terangnya, dalam menjelaskan contoh ilustrasi jebakan inklusi.

Ilustrasi jebakan inklusi dan eksklusi dalam konseptualisasi dampak riset memberikan gambaran nyata bagaimana interpretasi yang sempit dapat menyimpang dari norma akademik. Dampak riset tidak hanya dilihat dari segi kegunaan atau utilitas, melainkan juga dalam konteks kemajuan ilmu pengetahuan, perubahan dalam politik dan kebijakan, serta pengaruhnya terhadap tata kelola.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si. juga bersyukur atas diraihnya jabatan akademik dua profesor baru. Ia menekankan tentang pentingnya menjadi orang yang bermakna dan memberi makna dalam memahami kenaikan jabatan akademik profesor.

Pada pidato sambutannya, Ia mengutip sebuah perkataan dari bapak bangsa India, Mahatma Gandhi yang berbunyi, “My life is my message”. Dengan harapan untuk kedua profesor baru UII untuk terus menebarkan pesan kebaikan dimanapun.

Terakhir, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Plt Kepala LLDikti Wilayah V Yogyakarta sangat senang UII mampu menambah cacah dosen berjabatan akademik profesor. Ia berharap semoga dengan bertambahnya jumlah profesor di UII dapat menambah motivasi dan mendorong para dosen lain agar terus berkarya.